Thursday 22 November 2018

Franchising


Pengertian Marketing Mix, SWOT, Franchising, Price dan Market

1. Marketing Mix (Bauran Pemasaran) adalah strategi pemasaran yang dapat menentukan kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal dengan cara meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan hasil penjualan.


2. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah metode perencaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.


3. Franchising (Waralaba) adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekuasaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa. 


4. Price (Harga) merupakan uang yang harus diberikan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Harga menjadi aspek yang sangat penting karena umumnya konsumen menjadikan harga sebagai pertimbangan utama sebelum membeli. Mengingat sifatnya yang sangat fleksibel, ada baiknya penjual selalu mengikuti dinamika pasar agar bisa menetapkan harga pada level yang tepat. Dimana harga tetap bisa diterima masyarakat namun juga tetap menghasilkan keuntungan.


5. Market (Pasar) adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrasturuktur tempat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harganya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan.. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.


Perbedaan Perusahaan yang berorientasi pada pasar dan yang tidak

1. Perusahaan yang berorientasi pada pasar memasarkan produknya selalu melihat segmentasi pasar, sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar memasarkan produknya tidak bergantung pada segmentasi pasar.

2. Perusahaan yang berorientasi pada pasar memproduksi barang disesuaikan dengan segmentasi pasar, sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar memproduksi barangnya tidak bergantung pada segmentasi pasar.

3. Perusahaan yang berorientasi pada pasar memperoleh pangsa pasar yang cukup besar, sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar tidak memperoleh pangsa pasar yang cukup besar.

4. Perusahaan yang berorientasi pada pasar mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran,  sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar tidak mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran.

5. Perusahaan yang berorientasi pada pasar berusaha keras untuk memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan laba, sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar tidak terlalu mementingkan adanya laba.


            Dari perbedaan diatas, perusahaan yang berorientasi pada pasar dengan yang tidak berorientasi pada psar. Menurut saya perusahaaan yang berhasil dalam bisnis adalah perusahaan yang menerapkan orientasi pasar dalam menjalankan usahanya, karena perusahaan tidak hanya melihat siapa pesaingnya tetapi juga melihat kebutuhan konsumennya secara tepat dan bersamaan. Bahkan perusahaan yang berorientasi pada pasar juga akan lebih diminati oleh konsumen karena barang yang diproduksi merajuk pada segmentasi pasar, dan ada motivasi untuk lebih banyak menghasilkan laba. Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan terciptanya kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior, profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.




Contoh Franchising Lokal dan Asing

Franchising Lokal:
A. Es Teler 77
B.  Beef Bowl
C.  Isabento
D.  Ayam goreng Ny. Suharti
E.  Holland Bakery

Franchising Asing:
A. KFC
B. Pizza Hut
C. Dunkin Donuts
D. Mc'Donald
E. Coca Cola
















Sumber:

https://www.jurnal.id/id/blog/2018/mengenal-7-konsep-mix-marketing-dalam-perusahaan-jasa

https://www.maxmanroe.com/pengertian-marketing-mix.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba

https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar

https://phardeyana.wordpress.com/tag/orientasi-pasar/

http://e-journal.uajy.ac.id/6876/3/MM201939.pdf

http://indriekayasami.blogspot.com/2012/12/tugas-bisnis-4-5.html

No comments:

Post a Comment

16 Tense Passive Voice

  Nama: Livya Julianty Kelas: 3EB03 NPM: 23218815 Passive Voice Livya selalu mengkombinasikan teknik pemasaran dengan penerapannya   1. Simp...