Pengertian Marketing Mix, SWOT, Franchising, Price
dan Market
1. Marketing Mix
(Bauran Pemasaran) adalah strategi pemasaran yang dapat menentukan kesuksesan perusahaan dalam mengejar profit atau keuntungan maksimal dengan cara
meningkatkan jumlah pelanggan dan meningkatkan hasil penjualan.
2. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) adalah metode perencaan
strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),
peluang (opportunities), dan
ancaman (threats) dalam suatu proyek
atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT
(strengths, weaknesses, opportunities, dan threats).
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai
hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar
matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan
(advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses)
yang mencegah keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities)
yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi
kelemahan (weaknesses) yang
mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.
3.
Franchising (Waralaba) adalah hak-hak
untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, waralaba adalah perikatan yang salah satu pihaknya
diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekuasaan intelektual (HAKI)
atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu
imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam
rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
4. Price (Harga) merupakan
uang yang harus diberikan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang
dijual. Harga menjadi aspek yang sangat penting karena umumnya konsumen
menjadikan harga sebagai pertimbangan utama sebelum membeli. Mengingat sifatnya
yang sangat fleksibel, ada baiknya penjual selalu mengikuti dinamika pasar agar
bisa menetapkan harga pada level yang tepat. Dimana harga tetap bisa diterima
masyarakat namun juga tetap menghasilkan keuntungan.
5.
Market (Pasar) adalah salah
satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan
infrasturuktur tempat usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk
orang-orang dengan imbalan uang. Pasar terdiri dari semua pembeli dan penjual
yang baik yang memengaruhi harganya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi
dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar
penawaran dan permintaan.. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan
distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua
item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih
atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk
memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Perbedaan Perusahaan yang berorientasi pada pasar
dan yang tidak
1. Perusahaan yang berorientasi pada
pasar memasarkan produknya selalu melihat segmentasi pasar, sedangkan
perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar memasarkan produknya tidak
bergantung pada segmentasi pasar.
2. Perusahaan yang berorientasi pada
pasar memproduksi barang disesuaikan dengan segmentasi pasar, sedangkan
perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar memproduksi barangnya tidak
bergantung pada segmentasi pasar.
3. Perusahaan yang berorientasi pada
pasar memperoleh pangsa pasar yang cukup besar, sedangkan perusahaan yang tidak
berorientasi pada pasar tidak memperoleh pangsa pasar yang cukup besar.
4. Perusahaan yang berorientasi pada pasar
mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran, sedangkan perusahaan yang tidak berorientasi
pada pasar tidak mengkoordinasikan semua kegiatan pemasaran.
5. Perusahaan yang berorientasi pada pasar
berusaha keras untuk memiliki volume penjualan yang dapat menghasilkan laba, sedangkan
perusahaan yang tidak berorientasi pada pasar tidak terlalu mementingkan adanya
laba.
Dari
perbedaan diatas, perusahaan yang berorientasi pada pasar dengan yang tidak
berorientasi pada psar. Menurut saya perusahaaan yang berhasil dalam bisnis adalah
perusahaan yang menerapkan orientasi pasar dalam menjalankan usahanya, karena
perusahaan tidak hanya melihat siapa pesaingnya tetapi juga melihat kebutuhan
konsumennya secara tepat dan bersamaan. Bahkan perusahaan yang berorientasi
pada pasar juga akan lebih diminati oleh konsumen karena barang yang diproduksi
merajuk pada segmentasi pasar, dan ada motivasi untuk lebih banyak menghasilkan
laba. Orientasi pasar merupakan suatu keharusan, jadikanlah orientasi pasar
sebagai budaya atau kultur pada perusahaan. Hal ini akan mengakibatkan
terciptanya kinerja bisnis yang superior, nilai pelanggan yang superior,
profitabilitas jangka panjang dan keunggulan daya saing perusahaan.
Contoh Franchising Lokal dan Asing
Franchising
Lokal:
A. Es
Teler 77
B. Beef
Bowl
C. Isabento
D. Ayam
goreng Ny. Suharti
E. Holland
Bakery
Franchising
Asing:
A. KFC
B. Pizza
Hut
C. Dunkin
Donuts
D. Mc'Donald
E. Coca
Cola
Sumber:
https://www.jurnal.id/id/blog/2018/mengenal-7-konsep-mix-marketing-dalam-perusahaan-jasa
https://www.maxmanroe.com/pengertian-marketing-mix.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Waralaba
https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar
https://phardeyana.wordpress.com/tag/orientasi-pasar/
http://e-journal.uajy.ac.id/6876/3/MM201939.pdf
http://indriekayasami.blogspot.com/2012/12/tugas-bisnis-4-5.html